Rabu, 29 Agustus 2012

Cemilan yang gak bikin cantik


Seperti biasanya sekitar pukul 10.30 WIB  keatas, gw sma ka tiara mulai merasakan suatu kelaparan akut yg memang selalu kt rasakan hampir setiap hari. Bukan karena kt rakus sih, hanya saja kt terlalu fokus pada pekerjaan kt setiap hari, yg sangat sangat penting, yaitu mempercantik blog kesayangan kt sehingga kadang itu menguras waktu dan tenaga kt, sehingga ya wjarlah klo jam2 sgitu mulai tumbuh keinginan untuk memamah biak.

So, singkat cerita, sewaktu rasa lapar mulai melanda, kami mulai mengais-ngais bak sampah, berusaha utk menemukan cemilan. Sayang sekali usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Apalagi waktu itu, Mbak Yayan, pakar ketahanan pangan kami sedang tdk berada ditempat, karena harus menjalani wajib militer dan mengikuti Perang Rotan di area konflik, yaitu Katingan. Alhasil tidak ada makanan apapun yg berhasil kt dapatkan. 


Sambil tertatih karena lemah dan kelaparan akhirnya kami mendatangi seorang suhu yang sangat kenamaan di bidang cemal cemil. Dialah Suhu Wahyu Setyoko, yang mana ketngguhannya sudah teruji dalam bidang makanan. Terbukti dari kemampuannya untuk selalu menggelar pasar murah dan sidak pasar. Selain itu pula, beliau selalu menyediakan produk ketahanan pangan yang tersebar merata disekitar meja kerjanya. Walaupun seringkali mkanan2 tersebut sedikit diragukan kehalalannya karena selalu disimpan berdampingan dengan kaos kaki, namun tidak ada pilihan lain, kami hrus meminta sebagian dari yang dia punya, demi untuk mempertahankan hidup. Urggghh….dunia memang kejam.

Begitu kami mengutarakan hal ihwal keperluan kami, dengan senyumnya yang bijaksana dia manggut2 sambil mengelus jenggotnya. Dia merogoh plastik putih diatas mejanya sambil berkata:
“Cucuku, aku mengerti kesusahan kalian saat ini. Oleh karena itu, aku punya sesuatu untuk kalian.”
Dengan mata yang berbinar-binar dan ekor yang bergoyang2, gw dan ka tiara bersiap2 menerima petuah dari Sang Suhu. Lalu dengan sigap, dia mengeluarkan sebuah bungkusan dengan pose kira2 seperti ini:


Seberkas cahaya menyilaukan keluar dari balik genggamannya, dan kami melihat…melihat…hmmmm, sebungkus kuaci. Sambil menyerahkan kuaci itu dalam genggaman kami, dia berkata, “Ini kuaci ajaib, kalau ditana m bisa tumbuh sampai ke langit. Makanlah dengan bijak.”  

Sebagai bahan review aja ya, kuaci (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia),
"ku.a.ci [n] biji semangka yg dikeringkan dan diasinkan (untuk dimakan)."
 Dizaman modern sekarang ini kuaci tidak hanya terbuat dari biji semangka, tapi seringkali biji bunga matahari, biji labu dan kelak mungkin akan dibuat kuaci dari biji duren atau kedondong.
Kuaci yang diberikan oleh Suhu Wahyu ini bermerk Kuaci Tjhia Tjhia, entah gimana cara pelafalannya. Haruskah dibaca 
Kuaci jia jia” 

            atau 

Kuaci Ciat Ciat” seperti dalam film Kungfu????


Dan gw sama ka tiara sebenarnya sedikit merasa andilau (antara dilemma dan galau)untuk menerima kenyataan bahwa kuaci itu bisa dipakai untuk menganjal perut. Gw sendiri secara pribadi menganggap kuaci itu, okelah, kuaci cukup enak, lumayan bt cemilan, dan dapat memberikan efek bahagia* (masih diteliti kebenarannya). Tapi, ini perlu digarisbawahi, gw merasa kuaci itu termasuk kategori, cemilan yang gak bisa bikin cantik. Lo bayangin aja, tercermin dari cara memakannya: Pertama lo harus ngambil satu biji kuaci dan memasukkannya ke sela gigi taring atau geraham, lalu memecahkan kulitnya, baru mengambil isinya. Ini bakalan bikin siapapun yang memakannya menjadi seperti binatang pengerat, cek gambar yang ini ->>

Lo bisa bayangin kan, raut muka sama ekspresi wajah lo waktu lagi berusaha mengerat kulit kuaci tsb. Yang jelas muka lo waktu itu gak bakalan keliatan cakep, apalagi kalo diliat dari CCTV dari ruangan bos. 
Apalagi kalo kulit kuaci itu nyangkut di gigi lo, trus lo brusaha mencongkel kulit kuaci itu dari sela-sela gigi dengan lidah. Bakalan bikin bibir lo jadi mereng mereng gak penting gtu. Weird isn't it?



Namun apa daya, gejolak diperut semakin menggelora, akhirnya kt ngganjel perut dgn kuaci dari Suhu Wahyu. Thanks to Suhu Wahyu, kt kembali ceria, yaa..mungkin berkat kuaci ajaib itu. Tapi next time, kt pastikan untuk membawa cemilan yang lebih sehat dan bisa bkin kt terlihat cantik, walaupun cuma “terlihat” cantik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar